Rabu, 03 April 2013

Belajar Photography dan Pengenalan tentang kamera DSLR......

Hi.....
Disini saya akan mencoba berbagi informasi,tips,contoh,masukan,.....atau apalah sebutannya bagi kalian2 yang ingin belajar tentang photography dan kamera DSLR.
Mungkin untuk sebagian orang dapat dengan mudah belajar photography di tempat kursus atau sekolah khusus....tapi disisi lain ada juga sebagian orang yang tidak bisa untuk belajar di tempat kursus atau sekolah khusus tersebut.....salah satu nya ya saya ini...

Untuk itu saya akan berbagi informasi2 tentang photography dan kamera DSLR di sini...saya mendapatkan ilmu ini juga dengan mengunduh dari Blog atau Links dari senior2 yang telah banyak pengalaman di dunia photography....maka dari itu saya ucapkan banyak terima kasih pada senior2 yang telah sudi pengetahuannya
saya unduh tanpa harus bayar.....hehehehehe...makasih ye...

Okelah tanpa berpanjang2 kata, kita mulai aja nyok.......nyok

Kamera.

Kamera atau lebih tepatnya body kamera merupakan bagian utama dari perangkat fotografi. Saat ini banyak beredar kamera DSLR dengan harga yang sudah relatif terjangkau terutama untuk kamera kelas entri level. Berikut beberapa hal yang mungkin bisa anda pertimbangkan sebelum anda membeli sebuah kamera.


Ukuran Sensor.
Di dalam dunia fotografi digital modern saat ini dikenal dua istilah baru yang sebelumnya tidak ada di era fotografi analog yaitu istilah full frame (FF) dan crop sensor (CS). Untuk lebih mudahnya bisa diartikan sebagai berikut, kamera dengan full frame sensor memiliki sensor seukuran dengan film 35 mm pada kamera analog, sedangkan kamera dengan crop sensor memiliki ukuran sensor lebih kecil (dengan perbandingan faktor skala tertentu, berbeda tergantung merek). Alasan pabrik membuat kamera dengan sensor yang lebih kecil ialah harga, sensor lebih kecil dibuat dengan biaya produksi yang lebih kecil pula, sehingga dampaknya ialah menurunkan harga kamera itu sendiri.

Lalu apakah kualitas gambar yang dihasilkan kamera FF lebih baik dari kamera CS ? tidak juga, ditinjau dari sisi sensor itu sendiri, gambar yang dihasilkan akan sama saja, yang membedakan ialah kamera FF dengan harga yang mahal biasanya dilengkapi dengan fasilitas lebih seperti pentaprisma, auto fokus dan titik fokus yang lebih baik dan banyak dari kamera CS yang berharga jauh lebih murah, itulah yang membuat kualitas gambar kamera FF menjadi (sedikit) lebih baik.

Lalu apa perbedaannya? Perbedaannya ialah dalam kaitannya dengan fokus sesungguhnya dari sebuah lensa, terutama lensa wide angle. Sebagai ilustrasi, lensa dengan fokus 20mm akan memberikan dampak seperti memiliki fokus 32 mm apabila dipasangkan ke dalam kamera CS dengan rasio 1:6. Sehingga sudut pandang yang didapatkan akan lebih sempit. Sebagai konsekuensinya, kamera CS memberikan efek zoom yang lebih besar.

Megapixel.
Ini adalah kalimat yang paling lekat dengan dunia fotografi modern, walaupun banyak pula yang salah kaprah. Megapixel atau jumlah pixel tidak ada kaitannya dengan kualitas foto, tetapi berhubungan dengan ukuran foto. Jadi, foto yang diambil dengan megapixel besar bisa dicetak ke dalam ukuran yang cukup besar, misalnya bilboard. Sebagai ilustrasi, foto dengan 6 Megapixel dapat dicetak dengan kualitas yang baik ke dalam ukuran kertas A3, untuk kebanyakan fotografer ukuran ini sudah lebih dari cukup.

Lalu apa keuntungan memiliki kamera dengan megapixel yang besar? Selain kerugian borosnya penggunaan memori, ada keuntungan yang diperoleh, salah satunya yaitu kemungkinan men-crop foto tanpa mengurangi kualitas foto dalam proses editing. Biasanya digunakan untuk membanto zoom apabila lensa zoom anda tidak terlalu besar (atau disebut juga digital zoom).


CARA KERJA KAMERA DSLR DAN BEBERAPA KOMPONEN


Kamera modern saat ini yang paling sering digunakan adalah  kamera tipe digital single-lens reflex (DSLR). Kamera ini memiliki keunggulan berupa gambar yang direkam sesuai dengan apa yang kita lihat.  Saat ini penggunaan kamera DSLR bukan hanya terbatas kalangan profesional saja. Untuk anak-anak sekolah, kalangan profesional, dan masyarakat juga dapat menggunakan kamera ini.
Kamera DSLR
DSLR adalah singkatan dari Digital Single-Lens Reflex. Kamera DSLR artinya kamera digital yang menggunakan refreksi lensa tunggal. Fotografer mengintip objek yang akan difoto melalui lubang intip atau biasa disebut view-finder. Hasil foto yang akan didapat adalah sama dengan apa yang tampak melalui view-finder tersebut.


Cahaya yang masuk, setelah melewati jajaran lensa akan dipantulkan oleh cermin yang dipasang pada posisi kemiringan 45 derajat dan diproyeksikan ke matte focusing screen . Melalui condensing lens dan pantulan di dalam pentaprism , gambar objek kemudian diteruskan ke lensa mata manusia . Ketika kita menekan tombol shutter (bidik) maka cermin akan melipat ke arah panah, focal plane shutter membuka dan kemudian gambar akan ditangkap oleh sensor dan diteruskan ke prosesor gambar kemudian disimpan di media penyimpanan (MMC dan sebagainya).
Sedangkan pada kamera digital biasa, kita bisa melihat objek yang akan dibidik melalui LCD monitor. Apa yang akan didapat belum tentu sama dengan apa yang kita lihat melalui LCD tersebut.
Kelebihan Dan kekurangan Kamera DSLR
Kelebihan Kamera DSLR
  • Kualitas Gambar Karena sensor DSLR lebih besar, kualitas tangkapan nya cenderung lebih bagus dibanding dengan kamera kompak.
  • Fleksibel DSLR bisa dengan mudah berganti lensa sesuai kebutuhan.
  • Kecepatan DSLR lebih cepat dalam soal kecepatan rana (kecepatan menagkap gambar), start up, dan juga shutter lag (jeda antara waktu menekan tombol bidik hingga gambar tersimpan).
  • Viewfinder Optis Dengan viewfinder optis, apa yang terlihat di jendela bidik akan sesuai dengan hasil yang ter-rekam.
  • Jangkauan ISO Lebar Setting ISO (tingkat kepekaan sensor pada cahaya) memiliki jangkauan lebih luas, sehingga lebih fleksibel memotret di segala kondisi bahkan di tempat yang minim cahaya sekalipun.
  • Kontrol Manual Meski pada beberapa kamera kompak telah dilengkapi setelan manual untuk memotret, namun jumlah dan fleksibilitas nya lebih beragam di DSLR.
  • Nilai Kamera DSLR dipandang memiliki nilai leibih dari pada kamera kompak. Karena nya faktor “kadaluarsa” nya lebih panjang. Investasi pada lensa tidak akan basi karena bisa terus dipakai.
  • Ruang Ketajaman Sering disebut depth of field. Dengan DSLR, ruang ketajaman obyek foto bisa diatur dengan leluasa. Dengan fitur ini sobat bisa membuat foto dengan objek yang tajam dan latar belakang buram.
  • Kualitas Optik Kualitas lensa DSLR tentu saja lebih bagus dengan kamera saku. Selain itu, pilihan kualitasnya beragam, tergantung isi saku sobat.
Kekurangan Kamera DSLR
  • Harga Kamera DSLR memang lebih mahal dari pada kamera saku. Namun sekarang sudah ada kamera DSLR kelas entry level yang harga nya lebih terjangkau.
  • Berbobot Ukuran dimensi nya tentu saja lebih besar dibandingkan kamera kompak. Mengambil nya dari tas membutuhkan waktu beberapa saat.
  • Butuh Perawatan Kamera ini cenderung butuh perawatan ekstra. Ketika sobat mengganti-ganti lensa, ada kemungkinan debu dan kototran masuk ke sensor, sehingga sobat harus rajin membersihkan nya agar kamera tidak cepat rusak.
  • Kompleks Pengelolaan dan pengesettan kamera DSLR memang lebih komplek, karena dirancang untuk pemotretan manual. Namun kini banyak kamera DSLR baru yang menyertakan fasilitas tambahanuntuk pengelolaan yang mudah dan otomatis di dalam nya.
  • Membidik via Viewfinder Kebanyakan kamera DSLR tidak menyediakan fasilitas LCD untuk membidik obyek, seperti pada kamera saku. Namun beberapa kini, sudah menyediakan fasilitas ini lewat feature Live View.

Komponen Kamera DSLR

Lensa kamera DSLR

  • Ketika membeli kamera digital biasa, maka lensa sudah menyatu dengan body kamera. Pada kamera DSLR, lensa bisa dilepas dan diganti. Oleh karenanya, ketika membeli kamera DSLR kita akan ditawari apakah membeli body only (kameranya saja) atau kit (kamera + lensa). Ada kamera DSLR yang bisa dipasang lensa dari merek lain, ada juga yang khusus dari satu merek. Ada kamera DSLR yang dilengkapi dengan motor autofocus. Ada juga yang tanpa motor autofocus sehingga harus membeli lensa bermotor yang biasanya harganya lebih mahal.

Pembidik

Salah satu bagian yang penting pada kamera adalah pembidik (viewfinder). Ada dua sistem bidikan, yaitu:
  • jendela bidik yang terpisah dari lensa (Viewfinder type)
  • bidikan lewat lensa (Reflex type).
Kamera SLR, sesuai dengan namanya (Single Lens Reflex), menggunakan sistem bidikan jenis kedua. Mata fotografer melihat subjek melalui lensa, sehingga tidak terjadi parallax, yaitu keadaan dimana fotografer tidak melihat secara akurat indikasi keberadaan subjek melalui lensa sehingga ada bagian yang hilang ketika foto dicetak. Keadaan parallax ini pada dasarnya terjadi pada pemotretan sangat close up dengan menggunakan kamera viewfinder.

Jendela Bidik

  • Jendela bidik merupakan sebuah kaca yang di dalamnya tercantum banyak informasi dalam pemotretan. Jendela bidik memuat penemu jarak (range-finder), pilihan diafragma, shutter speed, dan pencahayaan (exposure).

Lensa

  • Dalam fotografi, lensa berfungsi untuk memokuskan cahaya hingga mampu membakar medium penangkap (film). Di bagian luar lensa biasanya terdapat tiga cincin, yaitu cincin panjang fokus (untuk lensa jenis variabel), cincin diafragma, dan cincin fokus.

Macam-macam lensa

  • Lensa Standar. Lensa ini disebut juga lensa normal. Berukuran 50 mm dan memberikan karakter bidikan natural.
  • Lensa Sudut-Lebar (Wide Angle Lens). Lensa jenis ini dapat digunakan untuk menangkap subjek yang luas dalam ruang sempit. Karakter lensa ini adalah membuat subjek lebih kecil daripada ukuran sebenarnya. Dengan menggunakan lensa jenis ini, di dalam ruangan kita dapat memotret lebih banyak orang yang berjejer jika dibandingkan dengan lensa standar. Semakin pendek jarak fokusnya, maka semakin lebar pandangannya. Ukuran lensa ini beragan mulai dari 17 mm, 24 mm, 28 mm, dan 35 mm.
  • Lensa Fish Eye. Lensa fish eye adalah lensa wide angle dengan diameter 14 mm, 15 mm, dan 16 mm. Lensa ini memberikan pandangan 180 derajat. Gambar yang dihasilkan melengkung.
  • Lensa Tele. Lensa tele merupakan kebalikan lensa wide angle. Fungsi lensa ini adalah untuk mendekatkan subjek, namun mempersempit sudut pandang. Yang termasuk lensa tele adalah lensa berukuran 70 mm ke atas. Karena sudut pandangannya sempit, lensa tele akan mengaburkan lapangan sekitarnya. Namun hal ini tidak menjadi masalah karena lensa tele memang digunakan untuk mendekatkan pandangan dan memfokuskan pada subjek tertentu.
  • Lensa Zoom. Merupakan gabungan antara lensa standar, lensa wide angle, dan lesa tele. Ukuran lensa tidak fixed, misalnya 80-200 mm. Lensa ini cukup fleksibel dan memiliki range lensa yang cukup lebar. Oleh karena itu lensa zoom banyak digunakan, sebab pemakai tinggal memutar ukuran lensa sesuai dengan yang dibutuhkan.
  • Lensa Makro. Lensa makro biasa digunakan untuk memotret benda yang kecil.
Fokus Fokus adalah bagian yang mengatur jarak ketajaman lensa, sehingga gambar yang dihasilkan tidak berbayang.

Kecepatan rana

  • Kecepatan rana (shutter speed) artinya penutup (to shut = menutup). Pada waktu kita menekan tombol untuk memotret, terjadi pembukaan lensa sehingga cahaya masuk dan mengenai film. Pekerjaan shutter adalah membuka dan kemudian menutup lagi.
  • Kecepatan rana adalah kecepatan shutter membuka dan menutup kembali. Shutter speed dapat kita atur. Jika kita memilih 1/100, maka ia akan membuka selama 1/100 detik.
  • Skala shutter speed bervariasi. Ada yang B, 1, ½, ¼, 1/8, 1/15, 1/30, 1/60, 1/125, 1/250, 1/500, 1/1000, dst. Mulai dari ½ sampai 1/1000 biasanya hanya disebut angka-angka dibawah saja. Artinya 100 = 1/100 dan 2 artinya ½ detik. Namun jika angka 2 itu berwarna, maka artinya adalah 2 detik.
  • Sedangkan B artinya bulb, yaitu jika tombol ditekan maka shutter membuka, dan ketika tombol dilepaskan maka shutter menutup.
Yang perlu diingat adalah, semakin lama kecepatan shutter, jumlah cahaya yang masuk akan semakin banyak. Semakin besar angkanya, maka kecepatan shutter akan semakin tinggi(shutter akan semakin cepat membuka dan menutup).
  • Speed cepat Speed cepat kita gunakan untuk memotret benda yang bergerak. Semakin cepat pergerakan benda tersebut, maka semakin besar angka speed shutter yang kita butuhkan.
  • Speed lambat Jika benda yang bergerak cepat dipotret dengan speed shutter rendah, maka hasilnya ialah gambar akan tampak kabur, seakan-akan disapu, namun latar belakangnya jelas. Efek ini kadang-kadang bagus dan menimbulkan sense of motion dari benda yang dipotret.
  • Cara lain adalah dengan menggerakkan kamera ke arah gerak objek (panning) bertepatan dengan melepas tombol. Hasil gambarnya ialah latar belakang kabur, tetapi gambar subjek jelas. Seberapa jelas atau kaburnya subjek tergantung pada cepat atau lambatnya gerakan panning. Jika gerakannya bersama-sama dengan gerakan subjek, maka gambar yang dihasilkan jelas. Sebaliknya jika kamera lebih cepat atau lebih lambat dari gerakan subjek, maka hasilnya akan blur (kabur).

Diafragma

  • Diafragma atau aperture (atau sering disebut bukaan) berfungsi untuk mengatur jumlah volume cahaya yang masuk. Alat ini biasanya terdapat di belakang lensa. Terdiri dari 5-8 lempengan logam yang tersusun dan dapat membuka lebih lebar atau lebih sempit.
Penulisan angka diafragma biasanya adalah f/2, f/2.8, f/4, f/5.6, f/8, f/11, dan f/16, dst. Semakin kecil angka diafragma, maka bukaan yang dihasilkan akan semakin lebar sehingga cahaya yang masuk semakin banyak.
  • Bukaan besar Bukaan diafragma yang besar digunakan untuk menghasilkan foto dengan subjek yang tajam dengan latar belakang blur.
  • Bukaan kecil Bukaan kecil akan menghasilkan gambar yang tajam mulai dari foreground hingga background. Bukaan kecil biasanya digunakan dalam pemotertan landscape yang memang membutuhkan detail dan ketajaman di selurh bagian foto.

Depth of Field

Depth of field adalah jumlah jarak antara subjek yang paling dekat dan yang paling jauh yang dapat muncul di fokus tajam sebuah foto. Misalnya, jika kita memotret pohon-pohon yang berdiri bersaf-saf, maka yang akan tampak pada foto yang telah dicetak adalah beberapa pohon di depan tampak jelas kemudian makin ke belakang makin kabur.
Depth of field sangat tergantung pada:
  • Diafragma. Semakin kecil bukaan diafragma, semakin besar depth of field yang dihasilkan. Bukaan penuh akan menghasilkan depth of field yang sangat dangkal.
  • Jarak fokus lensa (focal length). Semakin panjang focal length, semakin sempit depth of field. Maka dari itu, lensa wide angle memiliki depth of field yang sangat besar.
  • Jarak pemotretan. Semakin dekat jaraknya, semakin sempit depth of field yang dihasilkan.
Fungsi depth of field adalah untuk mengaburkan latar belakang jika latar tersebut tidak sesuai dengan subjeknya.

Pencahayaan

  • Pencahayaan atau exposure adalah kuantitas cahaya yang diperbolehkan masuk; intensitas (diatur oleh bukaan lensa) dan durasi (diatur oleh shutter speed) cahaya yang masuk dan mengenai film.
  • Film dengan ASA tinggi, memerlukan sedikit cahaya untuk menghasilkan gambar yang jelas. Sebaliknya, film dengan ASA rendah memerlukan banyak cahaya untuk menghasilkan gambar yang jelas.
  • Exposure diukur oleh alat yang disebut light-meter. Jika light-meter menunjukkan kekurangan cahaya, maka kita bisa memperkecil bukaan diafragma atau memperlambat shutter speed. Sebaliknya, jika light-meter menunjukkan kelebihan cahaya maka kita bisa memperbesar bukaan diafragma atau mempercepat shutter speed.
  • Overexposure Merupakan keadaan dimana jumlah cahaya yang masuk terlalu banyak. Gambar yang dihasilkan akan terlalu terang.
  • Underexposure Merupakan keadaan dimana jumlah cahaya yang masuk terlalu sedikit. Keadaan ini menghasilkan gambar yang gelap.



2 komentar:

  1. Kalo ada yang mo' kasih masukkan.....masukkin aja ye...:)
    ### jangan sungkan2 ###

    BalasHapus
  2. Penjelasannya kurang soalnya tidak ada gambarnya

    BalasHapus